SGI Bima: SENI MEMIMPIN SUPERTEAM BUKAN SUPERMEN. OLEH:ABDUL BARRY.S.Pd

SENI MEMIMPIN :
SUPERTEAM BUKAN SUPERMEN

Sungguh,penulis terkesima membaca kata kata penuh makna seorang prajurit,Danyon para Raider Letkol Josep Tanada Sidabutar,ia mengatakan bahwa pemimpin adalah yg bekerja paling keras,berkorban paling banyak dan mengambil paling sedikit,tapi Tuhan akan memberikannya yg paling besar.bukan sebaliknya.pernyataan ini selaras dengan nilai-nilai kepemimpinan yg sudah kita ketahui sebelumnya tetapi juga kontras dengan kondisi kita saat ini.


Manusia adalah khalifah di muka bumi,sebagai wakil Tuhan di bumi,Manusia mengemban tugas tugas kepemimpinan yg bervisi kesejahteraan bagi semua.tugas tugas kepemimpinan itu di mulai dari bahwa setiap pribadi adalah pemimpin bagi dirinya,keluarga,lingkungan dan Negaranya.

Konsep kepemimpinan Ideal sudah sangat sempurna di contohkan oleh Muhammad saw 15 abad yg lalu,beliau di samping sebagai utusan Tuhan di Bumi,yg bertugas menyampaikan pesan pesan Ilahiah sekaligus profetik bagi Manusia dan Alam semesta,juga menjadi teladan ideal dalam segala aspek kepemimpinan lainnya,bahkan para pakar barat tidak segan segan menyebutkan,"the whole of Muhammad Work maybe regarded the building as religious foundation,a political,social and economic system",kepemimpinan Muhammad saw adalah sebuah kesuksesan yg mencakup dasar dasar keagamaan,politik,sosial dan ekonomi.

Pemimpin sebenarnya tidak harus menjadikan dirinya sebagai penguasa perorangan atau Personal rulership,tapi ia harus mampu membangun team work yg kuat,mampu memanage tim kerja yg solid,mendeliver tupoksi tupoksi kerja sesuai bidang dan keahlian,The right man on the right place wajib menjadi perhatian,tepat sekali apa yg di katakan Salahuddin S.Uno bahwa,"dalam kepemimpinan itu tidak butuh Supermen tapi kepemimpinan itu adalah membangun super team".lewat Super team inilah kerja serta tugas besar publik yg menjadi amanah bisa di selesaikan sesuai harapan serta masyarakat merasa terlayani dengan baik.

Kepemimpinan yg di butuhkan di era kontemporer sekarang di samping seperti yg di jelaskan di atas,juga di butuhkan kepemimpinan idiolog,yaitu kepemimpinan yg siap mengotori tangannya dengan debu,siap mengeluarkan peluhnya di tengah terik,walaupun ide pikirannya melangit ia ada bergumul dengan amanah dipundaknya di tengah2 ummat,kehadirannya mampu memberi spirit,kata katanya bertenaga, memberi motivasi,sehingga orang orang berbondong bondong menjemput mimpinya.

Dialah pemimpin yg berwatak sosial yg bisa membuat semua orang rela meninggalkan kepentingan,kenikmatan,kemewahan pribadinya demi bisa bersama sama mewujudkan mimpi masa depan sehingga tercipta social justice sekaligus social walfare,keadilan sosial dan kesejahteraan sosial.

Abdul Barry.S.Pd
Sekum SGI Bima

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SGI Bima: Buku Antologi Bhineka Dalam Karya Terbit

SGI Bima: N.Marewo Dalam Doa

SGI Bima: Pendidikan Dan Rantai Kemiskinan Oleh Rhenald Kasali